Senin

Matematika Allah

Satu lagi hal yang paling membekas yang saya dapatkan pada saat mengikuti workshop Kubik Leadership For TDA hari Ahad,3 Mei 2008...
Ada satu sesi dimana kami dibagikan masing-masing 5 buah permen dalam gelas plastik air mineral. Sebelumnya,peserta workshop ini berjumlah sekitar 150 orang (acara terbesar TDA setelah Milad 3 februari lalu). Kami hanya diinstruksikan untuk memberikan permen setiap bertemu peserta lain, cukup satu saja setiap orang. dan kami tidak boleh menolak jika ada yang memberi. berikutnya kami juga harus menghitung berapa jumlah permen yang kami berikan selama permainan.
Begitu aba-aba "mulai" diucapkan kami semua dengan begitu bersemangat memberikan permen yang ada didalam gelas kepada setiap orang yang ditemui. Saya terus menghitung berapa permen yang telah saya berikan. Saya begitu takjub,permen digelas saya tidak ada habisnya,setiap saya memberikan selalu ada yang mengisi gelas saya dengan permen yang lain. Sampai akhirnya Pak Houtman mengatakan "selesai".
Selesai kami bermain saya menghitung berapa permen yang telah saya berikan. jumlahnya gak tanggung-tanggung 45 permen dan 5 permen yang tersisa digelas saya. SubhanaAllah...permainan yang sederhana namun sarat makna.
Tidak pernah saya bayangkan dengan 5 buah permen saya sanggup memberikan 45 permen kepada orang lain dan diakhir permainan saya masih mempunyai 5 permen. Yah..itulah Matematika Allah,tidak seperti matematika manusia. Menurut Matematika Allah 1+1 bisa 11 bisa juga 27 (ex shalat berjamaah),5-1 hasilnya bukan 4 melainkan 45 tanpa mengurangi yang kita miliki sebelumnya. Terbukti yang diucapkan Ust. Yusuf Mansur,10-1 bukan 9 melainkan 19,10-9 bukan 1 melainkan 91.
Tidak pernah pula terbayang dalam diri saya bahwa untuk bisa berbagi dengan orang lain tidak perlu menunggu sampai kita punya ini dan itu. cukup dengan apa yang kita miliki sekarang pasti kita bisa berbagi dengan orang lain.
Sungguh sangat salah apa yang saya lakukan selama ini. saya begitu berpikir keras ketika harus berbagi dengan orang lain, saya begitu takut apa yang saat ini saya miliki berkurang karena saya bagikan kepada orang lain. Saya terus menunda-nunda dengan alasan nunggu sampai ada lebih,nunggu sampai hutang lunas dan berbagai macam alasan lainnya.
Maafkan hamba ini Ya Allah,telah begitu pelit membagikan titipan Engkau..
Berikanlah kekuatan dan keikhlasan untuk terus berniaga dijalanMu...
Jadikanlah Apa yang engkau berikan adalah sarana buat kami untuk beribadah kepadaMu..
Jadikanlah Nikmat Harta,Tahta,Kata dan Cinta yang engkau berikan adalah Nikmat yang bisa kami bagikan kepada semua hamba-hambaMu yang lain sehingga kehidupan SuksesMulia bisa kami raih...
Terima Kasih Kubik Leadership,Terima Kasih Pak Houtman, Terima Kasih Mas Jamil...Workshop ini begitu membekas dan memberikan semangat buat kami untuk menatap hidup dengan hati....
Hadi Prayitno

2 komentar:

Web Hosting